Skip to main content

MAKALAH FILSAFAT PANCASILA TERBARU


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur atas ke hadirat Tuhan YME,  karena atas segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Makalah Ini saya susun untuk memenuhi tugas PANCASILA ILMU PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI.

Tentunya tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1.     Bapak ASEP, Drs, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pancasila Fakultas Ilmu sosial danIlmu Politik Universitas Bengkulu yang telah  memberikan materi perkuliahan yang sangat kompleks sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
2.     Teman- teman yang telah memberi materi tambahan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Tak ada gading yang tak retak, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah  ini masih memiliki banyak kekurangan. Meskipun saya telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan - kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini. Untuk itu, saya selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi langkah lebih maju. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.

                                                                                                        

           
       Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Filsafat......................................................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Filsafat........................................................................................ 6
2.2 Hubungan Filsafat Dengan Ilmu.................................................................................. 9
2.2.1 Perkembangan Filsafat Ilmu Di Yunani....................................................... 9
2.2.1 Perkembangan Filsafat Ilmu Didunia Islam................................................ 11
2.3 Hubungan Filsafat Dengan Pancasila......................................................................... 12
               2.3.1 Proses Terciptanya Pancasila................................................................... 12
2.4 Penerapan Nilai-nilai Pancasila.................................................................................. 15
2.4.1 Sila Ketuhanan ............................................................................................ 16
2.4.2 Sila Kemanusiaan........................................................................................ 17
2.4.3 Sila Persatuan............................................................................................... 20
2.3.4. Sila kerakyatan............................................................................................ 20
2.3.5 Sila Keadilan ............................................................................................... 21

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 23
3.2 Saran  .......................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA  ...................................................................................................... 24

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang   
 Pancasila merupakan pedoman dasar bangsa Indonesia yang didalam-Nya telah tertuang nilai-nilai luhur serta akan terus berkembang relevansinya siring dengan perkembangan zaman dan juga sifat Pancasila yang tidak kontekstual atau bisa dibilang berlakunya tidak berdasarkan waktu.
 Pancasila merupakan dasar falsafah dari Negara Indonesia. Pancasila telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Pancasila lahir 1 Juni 1945 dan ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa tokoh yang merumuskan Pancasila ialah Mr Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Jika Pancasila dilihat dari aspek historis maka disini bisa dilihat bagaimana sejarah Pancasila yang menjiwai kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia dan bagaimana Pancasila tersebut dirumuskan menjadi dasar Negara.
Hal ini dilihat dari pada saat zaman penjajahan dan kolonialisme yang mengakibatkan penderitaan bagi seluruh bangsa Indonesia, yang kemudian diperjuangkan oleh bangsa Indonesia akhirnya merdeka sampai sekarang ini, nilai-nilai Pancasila tumbuh dan berkembang dalam setiap kehidupan masyarakat Indonesia. Tentunya pengamalan sila-sila Pancasila juga perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam filsafat Pancasila, kita dituntut untuk mempelajari apa hakikat Pancasila, baik sebagai pandangan hidup maupun sebagai dasar Negara begitu pula mengenai apa hakikat tiap-tiap sila. Dalam tulisan ini saya akan mencoba menggali bagaimana hakikat sila -sila yang terdapat pada Pancasila
1.2  Rumusan masalah
Saya akan merumuskan beberapa masalah seperti sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat?
2. Apa hubungan antara filsafat dengan ilmu?
3. Apa hubungan filsafat dengan Pancasila?
4. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila?

1.3  Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Filsafat
2.1.1 Pengertian Filsafat
1. Menurut Etimologi
    Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosophia. Kata dasarnya adalah Philen/Philia yang berarti cinta atau mencintai dan Shopia artinya kea'rifan. Secara etimologi istilah filsafat mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara. Perkembangan istilah filsafat ini selanjutnya dikenal dalam bahasa Inggris "Philosophy". Philos artinya cinta dan Shophy berarti Pengetahuan. Istilah filsafat juga sering dikenal di berbagai negara Arab dengan nama Hikmah. Ternyata kata hikmah yang sering digunakan oleh para pemikir arab, merupakan sinonim dari kata filsafat. Secara historis dalam pemikiran Islam, istilah filsafat mengandung makna sebagai hikmah. Kata hikmah berasal dari bahasa Arab "Al-Hikmah".
2. Menurut Terminologi
    Menurut terminologis filsafat dapat diartikan sebagai berikut :
Filsafat adalah merupakan satu analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah, dan penyusunan secara sengaja terhadap sesuatu sacara sistimatis, suatu sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan.
Filsafat adalah usaha maksimal manusia dalam hal mencari kejelasan dan kecermatan secara gigih yang dilakukan secara terus menerus sampai kepada akarnya (Radiks)
Filsafat dapat diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki fakta-fakta, prinsip-prinsip dari realitas (kenyataan) juga tabiat serta tingkah laku manusia.
Dewasa ini filsafat dapat diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki tentang dunia logika, etika, estetika, metafisika, serta teori ilmu pengetahuan (epistemologis)
3. Filsafat Menurut Para Ahli
    Ada beberapa pengertian filsafat yang dikemukakan para ahli sebagai berikut :
Louis O Kattsoff, memberikan pengertian secara praktis yaitu " Kegiatan pemikiran secara ketat dan sistimatis. Maksudnya adalah berpikir yang mendalam dengan melalui perenungan dan bukan melamun juga bukan berpikir secara kebetulan yang sifatnya untung-untungan. Akan tetapi melalui perenungan yang mencoba untuk menyusun secara runtut suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang memadai dalam rangka memahami dunia tempat kita hidup, maupun memahami diri sendiri.
Harold H.Titus., mengemukakan empat pengertian yaitu : 
Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan tentang alam semesta. 
Filsafat adalah metode pemikiran reflektif dan penyelidikan akliah
Filsafat adalah suatu perangkap masalah
Filsafat adalah perangkap atau teori sistem pemikiran
DC.Mulder., merumuskan sebagai berikut "Fisafat adalah pemikiran kritis tentang susunan kenyataan secara keseluruhan.
Prof.Dr.Fuad Hasan., menyimpulkan bahwa filsafat adalah suatu ikhtisar untuk berpikir radikal, dalam arti mulai dari radiks atau akar-akarnya suatu fenomena atau gejala dari akar-akarnya suatu hal yang dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu bersifat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal
H.Hasbullah Bakri., memberikan pengertian filsafat secara praktis yaitu: berfilsafat artinya "berpikir" miskin begitu, tidak semua orang berpikir berfilsafat. Meski berfilsafat ialah berpikir secara mendalam. Selanjutnya Hasbullah Bakri memberikan pengertian “Ilmu filsafat ialah ilmu yang menyelidiki sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya, sejauh yang dapat dicapai akal manusia, dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
4. Filsafat Menurut Para Filosof
    Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para filosof, baik filosof klasik maupun filosof modern adalah sebagai berikut :
·       Socrates : Filsafat adalah berpikir untuk tahu, tahu adalah budi. Oleh karena itu budi adalah tahu maka siapa yang tahu akan kebaikan dengan sendirinya akan berbuat baik, ia dapat disebut dengan orang yang berbudi
·       Plato, sebagai murid Socrates, mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran asli. Atau filsafat adalah tiada lain pengetahuan tentang segala yang ada.
·       Aristoteles (murid Plato), filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala yang ada. Disamping itu mengartikan filsafat adalah pengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung didalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik dan estetika.
·       Marcus Tulius Cicero, Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu Yang Maha Agung dan usaha-usaha untuk mencapai yang tersebut
·       Al-Kindi, Filsafat ialah ilmu tentang hakekat segala yang ada, baik yang ada pada dunia fisika maupun metafisika 
·       Al-Farabi, filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud, dan bagaimana hakikat yang sebenarnya.
·       .Immanuel Kant, filsafat adalah pengetahuan yang menjadi pokok pangkal segala pengetahuan yang tercakup didalam-Nya empat persoalan : 1.Apa yang dapat diketahui manusia (jawabannya metafisika).2.Apa yang seharusnya diketahui manusia (jawabannya etika). 3.Sampai dimana harapan manusia (jawabannya Agama). 4.Apa itu manusia (jawabannya Antropologi).
·       Rene Descartes, filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok pangkal penyelidikan.
Filsafat adalah sebuah pemikiran kritis untuk melogikakan sesuatu, sehingga filsafat menjadi akar dari setiap ilmu pengetahuan, sedangkan ideologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang cita-cita. ideologi tanpa filsafat   tidak akan ada. Setiap ideologi bersumber dari filsafat. Filsafat lahir dari perenungan dan pencarian jadi diri sehingga lahirlah cita-cita dan tujuan yang menjadi landasan hidup seseorang atau suatu kelompok sehingga hal tersebut menjadi identitas bagi pemilik ideologi tersebut.

2.2 Hubungan filsafat dengan ilmu
Filsafat adalah hasil pemikiran dan  perenungan secara mendalam  tentang sesuatu sampai keakar-akarnya. Sesuatu disini dapat berarti terbatas dan dapat pula berarti tidak terbatas. Bila berarti terbatas, filsafat membatasi diri akan hal tertentu saja. Bila berarti tidak terbatas, filsafat membahas segala sesuatu yang ada dialam ini yang sering dikatakan filsafat umum. Sementara itu filsafat yang terbatas adalah filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat seni dan lain-lainnya.
Filsafat menurut para ahli secara umum adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen dan percobaan tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, serta memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi itu. Seiring dengan bermunculannya filsuf, definisi mengenai filsafat ilmu juga semakin beragam, sehingga saat ini terdapat beberapa perbedaan dalam mendefinisikan filsafat ilmu.
Konsep dasar filsafat ilmu adalah kedudukan, fokus, cakupan, tujuan dan fungsi serta   kaitannya dengan  implementasi kehidupan sehari-hari. Pembahasan filsafat ilmu juga mencakup sistematika, permasalahan, keragaman pendekatan dan  paradigma (pola pikir) dalam pengkajian dan pengembangan ilmu dan dimensi ontologis, epistemologi, dan aksiologis. Selanjutnya dikaji mengenai makna, implikasi dan implementasi filsafat  ilmu sebagai landasan dalam rangka pengembangan keilmuan dan kependidikan dengan penggunaan alternatif metodologi penelitian, baik pendekatan kuantitatif dan kualitatif, maupun  perpaduan kedua-duanya

2.2.1Perkembangan Filsafat Yunani
Periode Yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati sekitarnya. Mereka membuat pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
Para pemikir filsafat Yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah kota perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia Kecil. Mereka kagum terhadap alam yang oleh nuansa dan ritual dan berusaha mencari jawaban tas apa yang ada di belakang semua materi itu.
Pada tahap awal kelahirannya filsafat menampakkan diri sebagai suatu bentuk mitologi, serta dongeng-dongeng yang dipercayai oleh Bangsa Yunani, baru sesudah Thales ( S.M) mengemukakan pertanyaan aneh pada waktu itu, filsafat berubah menjadi suatu bentuk pemikiran rasional (logos). Pertanyaan Thales yang menggambarkan rasa keingintahuan bukanlah pertanyaan biasa seperti apa rasa kopi?, atau pada tahun keberapa tanaman kopi berbuah?, pertanyaan Thales yang merupakan pertanyaan filsafat, karena mempunyai bobot yang dalam sesuatu yang ultimate (bermakna dalam) yang mempertanyakan tentang Apa sebenarnya bahan alam semesta ini (What is the nature of the world stuff?), atas pertanyaan ini indra tidak bisa menjawabnya, sains juga terdiam, namun Filsuf berusaha menjawabnya. Thales menjawab Air (Water is the basic principle of the universe), dalam pandangan Thales air merupakan prinsip dasar alam semesta, karena air dapat berubah menjadi berbagai wujud
Kemudian silih berganti Filsuf memberikan jawaban terhadap bahan dasar (Arche) dari semesta raya ini dengan argumentasinya masing-masing. Anaximandros ( S.M) mengatakan Arche is to Apeiron, Apeiron adalah sesuatu yang paling awal dan abadi, Pythagoras ( S.M) menyatakan bahwa hakekat alam semesta adalah bilangan, Demokritos ( S.M) berpendapat hakekat alam semesta adalah Atom, Anaximenes ( S.M) menyatakan udara, dan Herakleitos ( S.M) menjawab asal hakekat alam semesta adalah api, dia berpendapat bahwa di dunia ini tak ada yang tetap, semuanya mengalir.
 Variasi jawaban yang dikemukakan para filsuf menandai dinamika pemikiran yang mencoba mendobrak dominasi mitologi, mereka mulai secara intens memikirkan tentang Alam/Dunia, sehingga sering dijuluki sebagai Philosopher atau akhli tentang Filsafat Alam (Natural Philosopher), yang dalam perkembangan selanjutnya melahirkan Ilmu-ilmu kealaman. Pada perkembangan selanjutnya, disamping pemikiran tentang Alam, para akhli fikir Yunani pun banyak yang berupaya memikirkan tentang hidup kita (manusia) di Dunia. Dari titik tolak ini lahir lah Filsafat moral (atau filsafat sosial) yang pada tahapan berikutnya mendorong lahirnya Ilmu-ilmu sosial.
                                         
2.2.2 Perkembangan filsafat Ilmu Didunia Islam
Para ahli mengakui bahwa bangsa Arab pada abad 8-12 tampil ke depan (maju) karena dua hal: pertama, karena pengaruh sinar Al-Qur’an yang memberi semangat terhadap kegiatan keilmuan, kedua, karena pergumulannya dengan bangsa asing (Yunani), sehingga ilmu pengetahuan atau filsafat mereka dapat diserap, serta terjadinya akulturasi budaya antar mereka (Ghallab: 121).
Agama Islam selalu menyeru dan mendorong umatnya untuk senantiasa mencari dan menggali ilmu. Oleh karena itu ilmuwan pun mendapatkan perlakuan yang lebih dari Islam, yang berupa kehormatan dan kemuliaan. al-Qur’an dan as-Sunnah mengajak kaum muslimin untuk mencari dan mengembangkan ilmu serta menempatkan mereka pada posisi yang luhur Beberapa ayat pertama yang diwahyukan Muhammad s.a.w. menandaskan pentingnya membaca, menulis dan belajar-mengajar.
Allah menyeru: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al-Alaq: 1-5). Sebagian ahli tafsir berpendapat, Al-Razi misalnya, bahwa yang dimaksud dengan “iqra” dalam ayat pertama itu berarti “belajar” dan “iqra” yan kedua berarti “mengajar”. Atau yang pertama berarti “bacalah dalam shalatmu” dan yang kedua berarti “bacalah di luar shalatmu” (Binti Syathi’, 1968:20. Bandingkan  dengan Jawad Maghniyah 1968: 587, Abdul Halim Mahmud, 1979:55-56). Zamakhsyari berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan “qalam” adalah “tulisan”. Karena tanpa tulisan semua ilmu tidak dapat dikodifikasikan, seandainya tidak ada tulisan maka tidaklah tegak persoalan agama dan dunia (Mahmud, 1979:23  lihat juga Abu Hayan, tt.: 492).
Dan tentang penciptaan alam, Al-Qur’an menjelaskan bahwa Malaikat pun diperintahkan untuk sujud kepada Adam setelah Adam diajarkan nama-nama: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Malaikat dan berfirman: ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu, jika kamu memang orang-orang yang benar’. Mereka menjawab: ‘Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Engkau Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. Al-Baqarah: 31-32).
filsafat Yunani itu lahir seiring dengan perkembangan ilmu di dunia Islam, kemudian filsafat menjadi basis perkembangan ilmu. Dan ilmu berkembang justru ada di wilayah Islam tidak di barat. Barat berkembang setelah ilmu terpisah antara Wahyu dan akal .Basisnya ilmu adalah akal dan rasio. Yang merupakan basis dari perkembangan ilmu. filsafat tidak akan muncul tanpa akal. Sehingga filsafat memunculkan berbagai ilmu seperti ilmu psikologi, ilmu biologi dan sebagainya.

2.3  HubunganFilsafat dengan Pancasila
Ada keterkaitan antara Pancasila dan filsafat ,bahwa Pancasila adalah hasil dari sebuah perenungan dan hasil dari sebuah Pemikiran yang sangat mendalam. Kita mengenal Pancasila sudah dari SD, SMP dan bahkan SMA melalui pelajaran PPKN.Dan sebaiknya apa ini masih harus dipahami?.

2.3.1 Proses Terciptanya Pancasila
Bila ditinjau dari masalah sosiologis pada zaman penjajahan, kita ingin mendirikan suatu negara  dengan wujud wilayah nusantara yang ternyata Indonesia pada saat itu dari Aceh sampai Papua sangat amat beragam dan sangat amat luas secara geografis. Dan juga penduduknya macam-macam yang terdiri dari sekian ribu suku budaya yang saling berbeda satu sama lain. Bahkan bukan hanya budaya juga meliputi bahasa pakaian akan fisiknya pun juga berbeda. Ada yang mirip China, ada yang mirip orang Melayu,bahkan yang mirip dengan orang Afrika. Perbedaan-perbedaan Inilah yang harus disatukan.
Sebagai contoh kecil saja di wilayah provinsi Bengkulu. Di Bengkulu terdapat banyak Kabupaten yaitu  Bengkulu Selatan, Kabupaten Manna, Bengkulu Utara dan sebagainya di provinsi Bengkulu. Orang yang tinggal di berbagai kabupaten tersebut memiliki identitasnya tersendiri, mereka tidak disebut sebagai orang Bengkulu Bahkan mereka ingin disebut sebagai orang yang berasal dari daerah kabupatennya sendiri. Bahasapun juga berbeda-beda antara 1 kabupaten dengan kabupaten lain walaupun dalam ruang lingkup provinsi bengkulu . Ini menunjukkan bahwa bengkulu yang provinsinya sangat kecil saja memiliki bermacam-macam suku ,bahasa dan budayanya. Ternyata hanya dalam konteks satu provinsi sangat sulit untuk disatukan. Begitu juga sama sulitnya dengan mempersatukan suatu wilayah dengan wilayah lain, suatu suku dengan suku lain.
Maka dari banyaknya perbedaan itu timbul lah berbagai macam persoalan atau problematika yang hadir dalam menyatukan Indonesia. Yang pertama yaitu perbedaan bahasa, suku antar masyarakat yang ada di Indonesia.contoh kecil saja yang ada di dalam kotak bengkulu. Kemudianperbedaan bentuk fisik ,ya itu bentuk wajah ,postur tubuh dan sebagainya karena ada yang berpostur tubuh seperti orang mongoloid dan juga ada yang berposturtubuh seperti orang Afrika.Dan bermacam-macam lagi yang lainnya. Perbedaan ini kan dimiliki tidak oleh 10, 20 atau ratusan suku saja, bahkan dimunculkan dari ribuan suku yang ada di Indonesia.
Yang kedua yang paling krusial adalah keyakinan religius yang berbeda. Seluruh agama besar di dunia ada di Indonesia mulai dari Islam,Kristen,Hindu,Budhaserta Kong hu cu. Serta juga meliputi keyakinan- keyakinan lokal yang diyakini oleh masing-masing suku. Kondisi& kondisi inilah yang membuat Indonesia terlihat sangat sulit untuk disatukan yang dibedakan dari suku, agama, bahasa, serta bentuk fisik orang orang nya. Sementara kita ingin bersatu menjadi sebuah negara. Maka timbullah pertanyaan apakah mungkin Indonesia menjadi sebuah negara dengan perbedaan-perbedaan yang dimilikinya?. Lalu untuk mewujudkan negara kesatuan ,hal apa yang harus mendasari nya? Negara-negara asing berpendapat bahwa Indonesia pada waktu itu tidak mungkin dapat bersatu, karena terlalu beragam masyarakat yang ada ataudisebut multikultural. Sementara pada saat itu ,tepatnya pada masa penjajahan jepang waktu sangat sempit sehingga sesegera mungkin harus berdiri negara Indonesia .
Situasi seperti itulah yang dihadapi para pemuda-pemuda bangsa Indonesia pada masa penjajahan. Suasana pada waktu itu ingin merdeka,karena posisinya Indonesia sudah sangat lama dijajah.Penjajahan belanda di Indonesia selama 350 tahun, maka timbul lah sebuah pertanyaan mengapa dengan rentan waktu yang begitu lama selama itu tidak muncul sebuah pemberontakan mengapa mereka tidak memberontak dari awal saja?. Dahulu ada persepsi bahwa penjajah itu terkesan bengis, kasar ,dan sangat sadis. Ini merupakan persepsi yang sangat keliru. Karena pada faktanya Belanda datang ke Indonesia dengan etika yang sangat amat baik , belanda datang ke Indonesia dengan citra yang sangat amat baik. datang kemudian membangun sekolah ,membangun rel kereta api ,membangun semua fasilitas-fasilitas terkesan yang sangat amat baik di mata duduk lokal pada saat itu. Hal yang membuat masyarakat Indonesia selama 350 tahun sebenarnya tidak sadar bahwa mereka sedang dijajah oleh belanda.
Lalu siapa yang pertama kali menyadari bahwa Indonesia sedang dalam kondisi dijajah? Yaitu adalah anak-anak atau pemuda-pemuda yang sedang di sekolahkan oleh Belanda sendiri di sekolah yang telah mereka dirikan di Indonesia. Barulah dari hasil sekolah tersebut terjadi kontak ilmu sehingga  tersadar bahwa penduduk lokal sedang dalam kondisi dijajah. Jadi yang pertama kali menyadari hal ini adalah para pemuda terdidik. Kemudian muncullah komitmen bahwa kami ingin merdeka. Sehingga mulai bermunculan berbagai organisasi- organisasi yang didirikan oleh pemuda di berbagai daerah, sehingga terwujudlah dengan “ “ “Sumpah Pemuda” sebagai basis pertamanya. Yang mengakibatkan mulai terpupuk lah rasa bahwa harus didirikannya sebuah negara yang merdeka.
Jadi inilah peranan ilmu dan peranan akal dalam berdirinya sebuah negara Indonesia dengan dasar falsafahnya adalah Pancasila . Jadi dalam menetapkan suatu Pancasila bukan soal perlawanan menggunakan bambu runcing namun dengan menggunakan akal-akal pikirannya sangat mendalam dari para pemuda. Salah satu pemuda yang intensif dalam memikirkan persatuan, adalah BungKarno. Karena BungKarnodariJawa kemudian ia dibuang di luar Jawa, kemudian dipenjarakan di luar Jawa. Sehingga dia paham betul dan sangat merasakan betul bagaimana perbedaan-perbedaan yang ada di luar Jawa. Bung Karno akhirnya memikirkan bukan sesaat tapi bertahun-tahun lamanya sampai sedalam-dalamnya dan sampai ke akar-akarnya sampai ke hakekatnya. Pada saat itu Soekarno dalam kondisi sedang ber-filsafat .
Kemudian apa dasarfondasi bahwa Indonesia harus merdeka?. Bung Karno melihat bahwa setelah ia keliling-keliling sehingga mengetahuikeberagaman suku-suku yang ada di Indonesia. Akhirnya negara Indonesia dalam sidang BPUPKI,dengan gagasan yang luar biasa Bung Karno mengungkapkan idenya yakni Pancasila sebagai fondasi dasar untuk berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia mampu dipersatukan hanya dalam tatanan filsafat.
Bung Karno memikirkan bahwa apa dasar falsafah- nya Indonesia. Mengapa Indonesia harus berpikir falsafah ?.Karena filsafat bersifat abstrak, umum,unik dan universal. Sehingga walaupun masyarakat Indonesia itu berbeda-beda penduduknya ,berbeda sukunya, berbeda budayanya ,berbeda bahasa dari Aceh sampai Papua, maka yang dilihat adalah hakekatnya, yang terdapat nilai abstrak nya. Sehingga muncullah sesuatu persamaan dari masyarakat Aceh hingga Papuayakni:
1. Sama-sama manusia, sehingga hakekatnya adalah unsur kemanusiaan.
2. Sama-sama mengakui dan meyakini adanya tuhan.
Jadi menurut BungKarno, yang bisa menyatukan bangsa Indonesia adalah filsafat. Basis nya adalah filsafat Pancasila yang memuat nilai ketuhanan ,nilai kemanusiaan ,persatuan ,kerakyatan dan keadilan. Sehingga darisekian banyak keberagaman yang menjadi tantangan pada saat itu mampu dipersatukan oleh Pancasila. Yang tadinya berbeda suku , berbeda agama, dan berbeda budaya menjadi larut dan terintegrasi oleh Pancasila. Sehingga tidak ada satu pun nilai Pancasila yang tidak diakui oleh keyakinan suku dan agama yang ada di masyarakat Indonesia . Sehingga Dasar falsafah Pancasila  dijadikan fondasi, dan inilah NegaraKesatuanRepublikIndonesia.

2.4  PenerapanNilai-nilaiPancasila
Pancasila merupakan suatu ideologi yang dianut oleh negara Indonesia sebagai pandangan dan pedoman bagi bangsa Indonesia. Pancasila ini telah terbentuk sejak Indonesia merdeka yang disusun oleh presiden pertama sekaligus proklamator negara Indonesia yaitu almarhum Ir. Soekarno.
Pancasila sendiri berasal dari bahasa sanskerta yaitu “panca” yang dalam bahasa Indonesia bermakna 5 (lima) dan “syila” yang bermakna batu sendi / alas / dasar, dari dua kata itulah Pancasila tersusun. Pancasila memiliki arti lima dasar yaitu meliputi:
1.     Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.     Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.     Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila pertama kali dikemukakan sebagai falsafah negara oleh Prof. Notonegoro dari Universitas Gadjah Mada. Ia berpendapat bahwa Pancasila memuat nilai Epistemologis, nilaiaksiologis, dan nilai Ontologis.Epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang teori, sedangkan Aksiologi adalah kajian tentang nilai ilmu pengetahuan. Ontologi adalah bagian filsafat yang paling umum, atau merupakan bagian dari metafisika, dan metafisika merupakan salah satu bab dari filsafat.Sehingga dari ketiga nilai tersebut maka Pancasila digambarkan berwujud “Hierarkis Piramida” Artinya bahwa nilai-nilai Pancasila saling terintegrasi, dalam artian saling terikat.


·       Nilai Ketuhanan menjiwai dan mendasari nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan, nilai  Kerakyatan, dan nilai Keadilan.
·       Nilai Kemanusiaan dijiwai dan didasari oleh nilai Ketuhanan yang mendasari nilai Persatuan, nilai Kerakyatan, dan nilai Keadilan.
·       Nilai Persatuan dijiwai dan didasari oleh nilai Ketuhanan dan nilai Kemanusiaan yang mendasari nilai Kerakyatan dan nilai Keadilan
·       Nilai Kerakyatan  dijiwai dan didasari oleh nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, dan nilai Persatuan yang mendasari nilai Keadilan.
·       Nilai Keadilan dijiwai dan didasari oleh nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan, dan nilai Kerakyatan.

2.4.1 Sila Ketuhanan
kita harus paham bahwa manusia dan tuhan itu sangat berbeda. Tuhan bersifat Mutlak dan manusia bersifat Nisbih.Tuhan tidak terikat oleh ruang dan waktu sementara manusia sangat terbatas oleh ruang dan waktu. Mungkin tidak manusia menjangkau kebenaran yang hakiki tentang mutlak? Tidak mungkin. Kamu tidak mungkin yang Nisbih mampu menjelaskan yang Mutlak. Konsekuensinya apa dalam konteks ketuhanan, tidak pantas ada manusia yang mengklaim dirinya paling benar , atau ada kelompok yang menyatakan bahwa merekalah yang paling benar.
Sebagai contoh dikisahkan ada tiga orang buta yang mencoba untuk mendeskripsikan wujud dari seekor gajah yang besar. Orang buta pertama meraba belalai gajah, kemudian orang kedua meraba telinga gajah, dan yang ketiga hanya dapat meraba ekor gajah. Kemudian orang pertama menyatakan bahwa gajah itu bentuknya panjang dan besar . orang kedua berpendapat bahwa gajah itu bentuknya tipis dan lebar, sementara orang ketiga berpendapat bahwa gajah itu bentuknya kecil dan panjang. Semuanya memperoleh sebagian  kebenaran tentang gajah . namun  kebenaran yang tercipta yaitu golongan yang pertama ,kedua ,dan ketiga yang berupa sebagian kecil saja. Namun apabila dari ketika orang itu menyatakan secara mutlak bahwa gajah adalah dengan bentuk belalai ,dengan bentuk telinga gajah ,adalah yang bentuknya ekor saja, ini merupakan pendapat yang salah .
Sehingga dalam konteks kehidupan beragama , bagi seluruh manusia di dunia artinya kita harus saling menghormati pendapat - pendapat orang lain. Dan tidak boleh menyatakanbahwa kelompok merekalah yang paling benar. Sehingga konsep tuhan sendiri, masing-masing agama masing-masing kepercayaan akan berbeda, dan harus saling menghargai. Hal inilah yang kemudian diwadahi dalamsila pertama Pancasila.

2.4.2 Sila Kemanusiaan
Apa hubungannya manusia dengan tuhan?. Dikatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang paling istimewa antara makhluk lain ciptaan Allah SWT. Namun apa keistimewaan manusia di antara makhluk lainnya? Yang diberikan kepada manusia dan tidak diberikan kepada makhluk-makhluk lain? Manusia diberikan oleh tuhan adalah kebebasan, Bebas secara sadar melakukan tindakan-tindakan apa yang ia hendaki.
Sebagai contoh misalnya tempat beberapa gerombolan kambing. Selagi musim kering mereka sangat susah dalam mencari makanan. Sementara kita mempunyai rumput  subur yang tumbuh di pekarangan rumah kita. Ketika kambing melihat ke arah rumput rumah kita, kira-kira apa yang dilakukan oleh kambing? Tentu saja ia akan makan rumput itu. Sudah makan dia kan langsung pergi dan meninggalkan tempat itu. Dengan demikian kambing juga memiliki kebebasan. Namun apa bedanya kebebasan yang dimiliki oleh hewan dengan manusia?
Sebenarnya sebagai contoh kambing itu tidak diberi kebebasan selayaknya manusia. Mereka terikat oleh instingtual hewan . Ketika mereka merasa lapar, mereka akan makan. Manusia ketika mereka merasa lapar instingnya akan bertindak untuk makan. Namun di suatu keadaan tertentu misalnya sedang berpuasa manusia akan menahan rasa lapar nya untuk tidak makan walaupun insting ya mengharuskan iya untuk makan. Manusia akan menahan waktunya magrib tiba untuk makan. Artinya apa? Bahwa manusia tidak terikat oleh apapun, tidak terikat oleh insting ya. Karena manusia makhluk yang bebas. Artinya secara sadar menentukan mana yang baik ke mana yang buruk. Setiap manusia dihadapkan dengan berbagai pilihan, karena manusia merupakan makhluk tuhan yang diberikebebasan..
Dalam konteks Islam apakah Allah menghendaki seluruh umat nya yang ada di dunia masuk dalam agama Islam? Yakinlah bahwa Allah tidak memaksa seluruh manusia menjadi muslim Beriman dan bertaqwa kepada Nya. Artinya Allah SWT saja memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih..
Dalam konsep Islam, hal seperti apa yang dikatakan baik dan mana yang buruk? Allah dengan segala kebaikannya memberikan rambu-rambu melalui alquran yang diturunkan melalui nabi MuhammadSAW. Alquran adalah pembeda mana yang baik dan mana yang buruk, sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sehingga apabila manusia melakukan hal-hal yang baik, maka akan dibantu oleh malaikat. Sementara pilihan yang ternyata merupakan hal buruk dibantu oleh setan. Manusia secara sadar bebas memilih ingin melakukan hal yang baik atau halim buruk , harus diberikan pertanggung jawaban sebagai konsekuensi pilihannya. Agar mampu memilih mana yang baik dan mana yang buruk, maka manusia dibekali dengan instrumen yang namanya adalah akal. Adalah sebuah alat atau instrumen untuk dikembangkan untuk mampu membedakan perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga akal menjadi dasar dalam perkembangan ilmu, Jadi beragama pun harus berilmu. Sehingga tuhan menyatakan bahwa tidak ada agama bagi orang yang tidak berilmu.
Islam berkembang dengan ilmu. Dan ilmu disimbolkan dengan pena.  wajib hukumnya mencari ilmu bagi muslim dan Muslimah mulai dari awal penciptaannya sampai liang lahat. Tidak harus ilmu agama saja, namun juga mencukupi seluruh ilmu yang ada di dunia. Karena alam semesta ini merupakan ciptaan tuhan yang harus diteliti dandi observasi sehingga menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat.
Di dalam agama Islam saja banyak terdapat kelompok-kelompok mengklaim bahwa diri makalah yang paling benar. Sebagai contoh pada Muslimah yang tidak memakai kerudung, kemudian di hujat beramai-ramai bahwa dia tidak menutup aurat maka dia salah. Sementara pada kelompok lain yang mengatakan bahwa percuma dia berhijab tetapi tidak syar'i maka iya akan masuk neraka. Ada lagi yang berpendapat bahwa mereka sudah benar telah memakai jilbab syar'i yang menutupi segala aurat kecuali wajah. Tetapi ada juga kelompok lain yang berpendapat bahwa menutup wajah hukumnya adalah wajib apabila tidak maka akan masuk neraka. Dan ada kelompok lain yang berpendapat bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat termasuk juga suaranya. Kejadian seperti ini merupakan bentuk in toleran antar sesama.
Walaupun manusia memang diberi kebebasan namun dalam kehidupan kenyataannya manusia  dibatasi oleh sia manusia lainnya. Sehingga kebebasan nya dibatasi oleh kebebasan orang lain sehingga mengharuskan adanya norma. Seperti contoh norma agama, norma hukum, adat istiadat dan norma moral. Norma adalah ukuran tentang baik buruknya perilaku manusia berdasarkan aturan  agama, adat istiadat, hukum, dan kemanusiaan.
Contoh dibidang norma moral, misalnya andi adalah seorang mahasiswa teladan  IPK nya tinggi sehingga dapat beasiswa. Tapi di sisi lain andi itu sangat pelit , egois , dan mau menang sendiri serta curang. Maka timbul lah sebuah pertanyaan apakah andi sebagai mahasiswa , merupakan mahasiswa yang baik atau buruk? Bila dilihat sebagai mahasiswa a andi adalah mahasiswa yang baik, karena pintar dan berprestasi. Namun bila dilihat dari kemanusiaan andi adalah mahasiswa yang buruk, ini merupakan alasan moral, karena pelit, egois , dan mau menang sendiri serta curang. Artinya kebebasan manusia dibatasi dengan kebebasan manusia lainnya sehingga menimbulkan norma.
Sehingga pada hakekatnya, sila ke-2 ( kemanusiaan yang adil dan beradab) mengandung nilai-nilai kemanusiaan antara lain:
·       Pengakuan terhadap adanya martabat manusia;
·       Perlakuan yang adil terhadap martabat manusia;
·       Pengertian manusia yang beradab memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan. Sehingga tumbuh nilai saling menyayangi dan mengasihi antar sesama serta menghormati nilai- nilai hidup setiap orang.
Nilai-nilai ini untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak dasar manusia. Pancasila menghargai konsep kemanusiaan dan mendasari nilai Ketuhanan. Kita sebagai bangsa Indonesia harus memperjuangkan terciptanya nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan.


2.4.3 Sila Persatuan
Pada hakekatnya, Sila ke-3 ( Persatuan Indonesia),mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
·       Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
·       Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia dan memiliki satu tekad yang sama dalam pencapaian cita-cita.
·       Pengakuan terhadap “Ke-Bhineka Tunggal Ika-an” suku Bangsa (etis) dan kebudayaan Bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan Bangsa.
Pasal ini bertujuan menciptakan nilai-nilai persatuan dan persatuan sehingga mencegah terjadinya konflik perpecahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tidak akan terjadi. 
2.4.4 Sila kerakyatan
Pada hakekatnya, Sila Ke -4 ( Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan)mengandung Nilai-Nilaisebagai berikut:
·       Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat.
·       Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang ditempuh melalui jalan musyawarah dengan dilandasi akal sehat.
·       Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
·       Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat. 
Pasal ini bertujuan mengembangkan nilai pemusyawarahan. Apabila setiap permasalahan atau konflik diselesaikan dengan musyawarah maka akan semakin mengeratkan bangsa dan tidak akan terjadi konflik di dalam Negara yang berkepanjangan.

2.4.5 Sila Keadilan
Di sila ke-5 puncaknya adalah keadilan sosial. Inilah yang harus diperjuangkan negara Indonesia. Karena faktanya Terjadi ketidakadilan sosial yang luar biasa. Contoh konkretnya adalah dalam konteks bermasyarakat. Orang miskin dan yang kaya sangat jauh perbedaannya. Yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Sehingga di satu sisi terjadi proses pemiskinan dan di Sisi Lainnya terjadi proses pengkayaan .
Di Indonesia banyak sekali masyarakat yang sudah lama bertempat tinggal di suatu daerah ,diusir dari lahan tempat tinggalnya karena akan dibangun sebuah lahan perkebunan yang luas. Mereka yang bertempat tinggal di sana tidak dapat melawan, karena ketika ditanya Apakah mereka memiliki sertifikat tanah?, apakah mereka memiliki izin membangun? Jawabannya tidak. Mereka beralasan bahwa lahan yang ia tempati saat ini merupakan warisan dari nenek moyangnya. Yang pada zaman dahulu mereka bebas bertempat tinggal di mana saja tanpa harus memiliki sertifikat tanah ataupun sertifikat rumah. Akhirnya rumah mereka digusur dan semakin Jatuh Miskin, sementara lahan perkebunan telah dibangun dan yang memilikinya akan semakin kaya. Ini menunjukkan bahwa tatanan masyarakat, sosial dan ekonomi di negara Indonesia belum terwujudnya keadilan sosial.
Dalam pemerintahan presiden Jokowi ada moratorium tentang perkebunan. Tidak boleh lagi atau tidak diizinkan lagi perusahaan besar membangun perkebunan di lahan yang telah terdapat tempat tinggal masyarakat, dalam artian menggusur lahan mereka untuk dijadikan perkebunan. Kemudian masyarakat tadi secara wajib diharuskan atau diusahakan lahan-lahan nya punya sertifikat secara gratis. Sehingga apabila masyarakat ini sudah memiliki sertifikat tanah dan sertifikat rumah, tidak bisa lagi diusir untuk diambil hanya oleh perusahaan besar.
Sehingga pada hakekatnya Sila Ke-5 ( keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) mengandung nilai-nilai.:
·       Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat Indonesia dengan tidak memandang Suku, Agama, Ras dan golongan.
·       Keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Kebudayaan dan Pertahanan/ keamanan nasional (Ipoleksosbudhankamnas).
·       Cita-cita masyarakat adil dan makmur material dan spiritual yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
·       Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang lain.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar falsafah negara Indonesia. Pancasila sebagai filsafat untuk fondasi berdirinya Negara  Indonesia. Filsafat berlandaskan pada akal. Filsafat disebut juga sebagai Mother Of Science. Ilmu pengetahuan dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Manusia harus diimbangi dengan moralitas spiritual dalam memiliki ilmu pengetahuan. Untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang ideal, kita harus menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar terciptanya tatanan masyarakat yang sejahtera tanpa adanya perpecahan.

3.2. Saran
      Demikianlah hasil makalah saya mengenai pancasila. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Materi perkuliahan Pancasila pada tanggal 3 September 2019.
Materi perkuliahan Pancasila  pada tanggal 10 September 2019.
Materi perkuliahan Pancasila pada tanggal 17 September 2019.
Materi perkuliahan Pancasila pada tanggal 1 Oktober  2019.
Materi perkuliahan Pancasila pada tanggal 8 Oktober  2019.
Sinal,Mohamad .,2017, Pancasila : Konsensus Negara –Bangsa Indonesia ,Madani ,Malang



Comments

Popular posts from this blog

10 macam Hikmah mempelajari Asma’ul Husna

Hikmah mempelajari Asma’ul Husna             Asma’ul Husna seperti yang kita ketahui adalah nama-nama baik nan indah yang dimiliki oleh Allah SWT. Asma’ul Husna tersebut berjumlah 99 atau adapula yang menyebutnya dengan seratus kurang satu. Di dalam Agama Islam, membaca, mempelajari, atau bahkan menghapal Asma’ul Husna akan memperoleh kebaikan yang sangat baik. Maka dari itu, banyak diantara kita yang berlomba-lomba untuk mengamalkan nilai-nilai Asma’ul Husna di masyarakat. Lantas, apa saja hikmah mempelajari Asma’ul Husna? Berikut ini pemaparannya: 1. Berbuat Baik Kepada Setiap Orang Dengan mempelajari Asma’ul Husna, secara tidak langsung mendorong pribadi untuk menjadi pribadi yang baik bagi setiap orang. Hal ini dikarenakan orang yang telah mempelajari Asma’ul Husna, mengetahui jika Allah SWT Maha Melihat. Allah SWT senantiasa mengawasi seluruh makhluk yang ada di langit maupun di bumi, tanpa lalai 1 detik-pun. Dengan berbuat baik kepada setiap orang juga bisa me

10 Tokoh Yang Berperan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan dan Dasar Negara Indonesia

Berikut ini tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan dan dasar negara indonesia. Silahkan klik nama tokoh untuk mengetahui profil, biodata, serta biografi lengkapnya. 1.         Ir. Soekarno, Dr.(HC) Ir. Soekarno1 (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya. Sukarno lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun. 2.         Moh.Hatta, Proklamator yang namanya selalu bersanding dengan Sukarno bernama Dr.(H.C) Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Muhammad Athar, populer sebagai Bung

Contoh Pidato Singkat Hari Kemerdekaan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah. Yang terhormat Bapak, Ibu Guru serta Staff Sekolah. Dan teman-teman yang saya sayangi.             Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadiran Tuhan yang maha Esa dan saya juga ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato saya yang bertemakan “Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.”                 Namun rasa kemerdekaan dimaknai berbeda oleh generasi kita yaitu hanya dimaknai pada tanggal 17 Agustus saja, sebenarnya argumen atau pendapat tersebut kurang tepat, karena makna kemerdekaan tidak hanya kita rasakan atau maknai pada hari kemerdekaan Republik Indonesia, tetapi juga pada semua hari-hari yang kita lalui bersama di Negara kita ini.             Jadi jangan hanya menganggap dan memaknai bahwa kita merdeka hanya pada taggal 17 Agustus  saja, karena hal tersebutlah yang dapat menjatuhkan semangat kemerdekaan Negara kita ini  da