KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan rasa puji syukur atas ke hadirat Tuhan YME, karena atas segala limpahan rahmat, karunia
serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah Ini saya susun untuk memenuhi tugas PANCASILA ILMU PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI.
Tentunya tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam
kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Bapak
ASEP, Drs, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pancasila Fakultas Ilmu
sosial danIlmu Politik Universitas Bengkulu yang telah memberikan materi perkuliahan yang sangat
kompleks sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
2.
Teman-
teman yang telah memberi materi tambahan sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan baik.
Tak ada gading yang tak retak, saya menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan. Meskipun saya telah mengerahkan segala kemampuan
untuk lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan - kekurangan
dalam penyusunan tugas makalah ini. Untuk itu, saya selalu mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi langkah lebih maju. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Filsafat......................................................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Filsafat........................................................................................ 6
2.2 Hubungan
Filsafat Dengan Ilmu.................................................................................. 9
2.2.1 Perkembangan Filsafat Ilmu Di Yunani....................................................... 9
2.2.1 Perkembangan Filsafat Ilmu Didunia Islam................................................ 11
2.3 Hubungan Filsafat Dengan Pancasila......................................................................... 12
2.3.1 Proses Terciptanya Pancasila................................................................... 12
2.4 Penerapan Nilai-nilai Pancasila.................................................................................. 15
2.4.1 Sila Ketuhanan ............................................................................................ 16
2.4.2 Sila Kemanusiaan........................................................................................ 17
2.4.3 Sila
Persatuan............................................................................................... 20
2.3.4.
Sila kerakyatan............................................................................................ 20
2.3.5
Sila Keadilan ............................................................................................... 21
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 23
3.2 Saran .......................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila merupakan pedoman dasar bangsa
Indonesia yang didalam-Nya telah tertuang nilai-nilai luhur serta akan terus
berkembang relevansinya siring dengan perkembangan zaman dan juga sifat
Pancasila yang tidak kontekstual atau bisa dibilang berlakunya tidak
berdasarkan waktu.
Pancasila merupakan dasar falsafah dari Negara
Indonesia. Pancasila telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia
sehari-hari. Pancasila lahir 1 Juni 1945 dan ditetapkan pada tanggal 18 Agustus
1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa tokoh
yang merumuskan Pancasila ialah Mr Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir.
Soekarno. Jika Pancasila dilihat dari aspek historis maka disini bisa dilihat
bagaimana sejarah Pancasila yang menjiwai kehidupan dan perjuangan bangsa
Indonesia dan bagaimana Pancasila tersebut dirumuskan menjadi dasar Negara.
Hal ini dilihat dari pada saat zaman
penjajahan dan kolonialisme yang mengakibatkan penderitaan bagi seluruh bangsa
Indonesia, yang kemudian diperjuangkan oleh bangsa Indonesia akhirnya merdeka
sampai sekarang ini, nilai-nilai Pancasila tumbuh dan berkembang dalam setiap
kehidupan masyarakat Indonesia. Tentunya pengamalan sila-sila Pancasila juga
perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam filsafat Pancasila, kita dituntut
untuk mempelajari apa hakikat Pancasila, baik sebagai pandangan hidup maupun
sebagai dasar Negara begitu pula mengenai apa hakikat tiap-tiap sila. Dalam
tulisan ini saya akan mencoba menggali bagaimana hakikat sila -sila yang
terdapat pada Pancasila
1.2 Rumusan masalah
Saya akan merumuskan beberapa masalah seperti
sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan filsafat?
2. Apa
hubungan antara filsafat dengan ilmu?
3. Apa
hubungan filsafat dengan Pancasila?
4. Apa
saja nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila?
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Filsafat
2.1.1 Pengertian Filsafat
1. Menurut Etimologi
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu
Philosophia. Kata dasarnya adalah Philen/Philia yang berarti cinta atau
mencintai dan Shopia artinya kea'rifan. Secara etimologi istilah filsafat
mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara. Perkembangan
istilah filsafat ini selanjutnya dikenal dalam bahasa Inggris
"Philosophy". Philos artinya cinta dan Shophy berarti Pengetahuan.
Istilah filsafat juga sering dikenal di berbagai negara Arab dengan nama
Hikmah. Ternyata kata hikmah yang sering digunakan oleh para pemikir arab,
merupakan sinonim dari kata filsafat. Secara historis dalam pemikiran Islam,
istilah filsafat mengandung makna sebagai hikmah. Kata hikmah berasal dari
bahasa Arab "Al-Hikmah".
2. Menurut Terminologi
Menurut terminologis filsafat dapat diartikan sebagai
berikut :
Filsafat adalah merupakan satu analisa secara hati-hati terhadap
penalaran-penalaran mengenai suatu masalah, dan penyusunan secara sengaja
terhadap sesuatu sacara sistimatis, suatu sudut pandangan yang menjadi dasar
suatu tindakan.
Filsafat adalah usaha maksimal manusia dalam hal mencari kejelasan dan
kecermatan secara gigih yang dilakukan secara terus menerus sampai kepada
akarnya (Radiks)
Filsafat dapat diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki fakta-fakta,
prinsip-prinsip dari realitas (kenyataan) juga tabiat serta tingkah laku
manusia.
Dewasa ini filsafat dapat diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki tentang
dunia logika, etika, estetika, metafisika, serta teori ilmu pengetahuan
(epistemologis)
3. Filsafat Menurut Para Ahli
Ada beberapa pengertian filsafat yang dikemukakan para
ahli sebagai berikut :
Louis O Kattsoff, memberikan pengertian secara
praktis yaitu " Kegiatan pemikiran secara ketat dan sistimatis. Maksudnya
adalah berpikir yang mendalam dengan melalui perenungan dan bukan melamun juga
bukan berpikir secara kebetulan yang sifatnya untung-untungan. Akan tetapi
melalui perenungan yang mencoba untuk menyusun secara runtut suatu sistem
pengetahuan yang rasional, yang memadai dalam rangka memahami dunia tempat kita
hidup, maupun memahami diri sendiri.
Harold H.Titus., mengemukakan empat pengertian yaitu
:
Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan
tentang alam semesta.
Filsafat adalah metode pemikiran reflektif dan
penyelidikan akliah
Filsafat adalah suatu perangkap masalah
Filsafat adalah perangkap atau teori sistem
pemikiran
DC.Mulder., merumuskan sebagai berikut "Fisafat
adalah pemikiran kritis tentang susunan kenyataan secara keseluruhan.
Prof.Dr.Fuad Hasan., menyimpulkan bahwa filsafat
adalah suatu ikhtisar untuk berpikir radikal, dalam arti mulai dari radiks atau
akar-akarnya suatu fenomena atau gejala dari akar-akarnya suatu hal yang
dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu bersifat berusaha
untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal
H.Hasbullah Bakri., memberikan pengertian filsafat
secara praktis yaitu: berfilsafat artinya "berpikir" miskin begitu,
tidak semua orang berpikir berfilsafat. Meski berfilsafat ialah berpikir secara
mendalam. Selanjutnya Hasbullah Bakri memberikan pengertian “Ilmu filsafat
ialah ilmu yang menyelidiki sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam
semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
hakikatnya, sejauh yang dapat dicapai akal manusia, dan bagaimana sikap manusia
seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
4. Filsafat Menurut Para Filosof
Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para filosof,
baik filosof klasik maupun filosof modern adalah sebagai berikut :
·
Socrates : Filsafat adalah berpikir untuk tahu,
tahu adalah budi. Oleh karena itu budi adalah tahu maka siapa yang tahu akan
kebaikan dengan sendirinya akan berbuat baik, ia dapat disebut dengan orang
yang berbudi
·
Plato, sebagai murid Socrates, mengatakan bahwa
filsafat adalah pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran asli. Atau
filsafat adalah tiada lain pengetahuan tentang segala yang ada.
·
Aristoteles (murid Plato), filsafat adalah
menyelidiki sebab dan asas segala yang ada. Disamping itu mengartikan filsafat
adalah pengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung didalamnya
metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik dan estetika.
·
Marcus Tulius Cicero, Filsafat adalah pengetahuan
tentang sesuatu Yang Maha Agung dan usaha-usaha untuk mencapai yang tersebut
·
Al-Kindi, Filsafat ialah ilmu tentang hakekat segala
yang ada, baik yang ada pada dunia fisika maupun metafisika
·
Al-Farabi, filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang
alam maujud, dan bagaimana hakikat yang sebenarnya.
·
.Immanuel Kant, filsafat adalah pengetahuan yang
menjadi pokok pangkal segala pengetahuan yang tercakup didalam-Nya empat
persoalan : 1.Apa yang dapat diketahui manusia (jawabannya metafisika).2.Apa
yang seharusnya diketahui manusia (jawabannya etika). 3.Sampai dimana harapan
manusia (jawabannya Agama). 4.Apa itu manusia (jawabannya Antropologi).
·
Rene Descartes, filsafat adalah kumpulan segala
pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok pangkal penyelidikan.
Filsafat adalah sebuah pemikiran kritis untuk
melogikakan sesuatu, sehingga filsafat menjadi akar dari setiap ilmu pengetahuan,
sedangkan ideologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang cita-cita.
ideologi tanpa filsafat tidak akan ada.
Setiap ideologi bersumber dari filsafat. Filsafat lahir dari perenungan dan
pencarian jadi diri sehingga lahirlah cita-cita dan tujuan yang menjadi
landasan hidup seseorang atau suatu kelompok sehingga hal tersebut menjadi
identitas bagi pemilik ideologi tersebut.
2.2 Hubungan filsafat dengan ilmu
Filsafat adalah hasil pemikiran dan perenungan
secara mendalam tentang sesuatu sampai keakar-akarnya. Sesuatu disini
dapat berarti terbatas dan dapat pula berarti tidak terbatas. Bila berarti
terbatas, filsafat membatasi diri akan hal tertentu saja. Bila berarti tidak
terbatas, filsafat membahas segala sesuatu yang ada dialam ini yang sering
dikatakan filsafat umum. Sementara itu filsafat yang terbatas adalah filsafat
ilmu, filsafat pendidikan, filsafat seni dan lain-lainnya.
Filsafat menurut para ahli secara umum adalah
pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu
sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara
mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala
hubungan. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen dan percobaan
tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu,
serta memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi itu. Seiring
dengan bermunculannya filsuf, definisi mengenai filsafat ilmu juga semakin
beragam, sehingga saat ini terdapat beberapa perbedaan dalam mendefinisikan
filsafat ilmu.
Konsep dasar filsafat ilmu adalah kedudukan, fokus,
cakupan, tujuan dan fungsi serta kaitannya dengan
implementasi kehidupan sehari-hari. Pembahasan filsafat ilmu juga mencakup
sistematika, permasalahan, keragaman pendekatan dan paradigma (pola
pikir) dalam pengkajian dan pengembangan ilmu dan dimensi ontologis,
epistemologi, dan aksiologis. Selanjutnya dikaji mengenai makna, implikasi dan
implementasi filsafat ilmu sebagai landasan dalam rangka pengembangan
keilmuan dan kependidikan dengan penggunaan alternatif metodologi penelitian,
baik pendekatan kuantitatif dan kualitatif, maupun perpaduan kedua-duanya
2.2.1Perkembangan
Filsafat Yunani
Periode
Yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena
pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah
dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati sekitarnya. Mereka membuat
pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan
akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos. Mereka mencari asas yang pertama
dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala
sesuatu yang serba berubah.
Para
pemikir filsafat Yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah kota
perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia Kecil. Mereka kagum terhadap
alam yang oleh nuansa dan ritual dan berusaha mencari jawaban tas apa yang ada
di belakang semua materi itu.
Pada
tahap awal kelahirannya filsafat menampakkan diri sebagai suatu bentuk
mitologi, serta dongeng-dongeng yang dipercayai oleh Bangsa Yunani, baru
sesudah Thales ( S.M) mengemukakan pertanyaan aneh pada waktu itu, filsafat
berubah menjadi suatu bentuk pemikiran rasional (logos). Pertanyaan Thales yang
menggambarkan rasa keingintahuan bukanlah pertanyaan biasa seperti apa rasa
kopi?, atau pada tahun keberapa tanaman kopi berbuah?, pertanyaan Thales yang
merupakan pertanyaan filsafat, karena mempunyai bobot yang dalam sesuatu yang
ultimate (bermakna dalam) yang mempertanyakan tentang Apa sebenarnya bahan alam
semesta ini (What is the nature of the world stuff?), atas pertanyaan ini indra
tidak bisa menjawabnya, sains juga terdiam, namun Filsuf berusaha menjawabnya.
Thales menjawab Air (Water is the basic principle of the universe), dalam
pandangan Thales air merupakan prinsip dasar alam semesta, karena air dapat
berubah menjadi berbagai wujud
Kemudian
silih berganti Filsuf memberikan jawaban terhadap bahan dasar (Arche) dari
semesta raya ini dengan argumentasinya masing-masing. Anaximandros ( S.M)
mengatakan Arche is to Apeiron, Apeiron adalah sesuatu yang paling awal dan
abadi, Pythagoras ( S.M) menyatakan bahwa hakekat alam semesta adalah bilangan,
Demokritos ( S.M) berpendapat hakekat alam semesta adalah Atom, Anaximenes (
S.M) menyatakan udara, dan Herakleitos ( S.M) menjawab asal hakekat alam
semesta adalah api, dia berpendapat bahwa di dunia ini tak ada yang tetap,
semuanya mengalir.
Variasi jawaban yang dikemukakan para filsuf
menandai dinamika pemikiran yang mencoba mendobrak dominasi mitologi, mereka
mulai secara intens memikirkan tentang Alam/Dunia, sehingga sering dijuluki
sebagai Philosopher atau akhli tentang Filsafat Alam (Natural Philosopher),
yang dalam perkembangan selanjutnya melahirkan Ilmu-ilmu kealaman. Pada
perkembangan selanjutnya, disamping pemikiran tentang Alam, para akhli fikir
Yunani pun banyak yang berupaya memikirkan tentang hidup kita (manusia) di
Dunia. Dari titik tolak ini lahir lah Filsafat moral (atau filsafat sosial)
yang pada tahapan berikutnya mendorong lahirnya Ilmu-ilmu sosial.
2.2.2 Perkembangan filsafat
Ilmu Didunia Islam
Para ahli mengakui
bahwa bangsa Arab pada abad 8-12 tampil ke depan (maju) karena dua hal: pertama,
karena pengaruh sinar Al-Qur’an yang memberi semangat terhadap kegiatan
keilmuan, kedua, karena pergumulannya dengan bangsa asing
(Yunani), sehingga ilmu pengetahuan atau filsafat mereka dapat diserap, serta
terjadinya akulturasi budaya antar mereka (Ghallab: 121).
Agama Islam selalu
menyeru dan mendorong umatnya untuk senantiasa mencari dan menggali ilmu. Oleh
karena itu ilmuwan pun mendapatkan perlakuan yang lebih dari Islam, yang berupa
kehormatan dan kemuliaan. al-Qur’an dan as-Sunnah mengajak kaum muslimin untuk
mencari dan mengembangkan ilmu serta menempatkan mereka pada posisi yang luhur
Beberapa ayat pertama yang diwahyukan Muhammad s.a.w. menandaskan pentingnya
membaca, menulis dan belajar-mengajar.
Allah menyeru:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al-Alaq: 1-5). Sebagian
ahli tafsir berpendapat, Al-Razi misalnya, bahwa yang dimaksud dengan “iqra”
dalam ayat pertama itu berarti “belajar” dan “iqra” yan kedua berarti
“mengajar”. Atau yang pertama berarti “bacalah dalam shalatmu” dan yang kedua
berarti “bacalah di luar shalatmu” (Binti Syathi’, 1968:20. Bandingkan
dengan Jawad Maghniyah 1968: 587, Abdul Halim Mahmud, 1979:55-56). Zamakhsyari
berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan “qalam” adalah “tulisan”. Karena tanpa
tulisan semua ilmu tidak dapat dikodifikasikan, seandainya tidak ada tulisan
maka tidaklah tegak persoalan agama dan dunia (Mahmud, 1979:23 lihat juga
Abu Hayan, tt.: 492).
Dan tentang
penciptaan alam, Al-Qur’an menjelaskan bahwa Malaikat pun diperintahkan untuk
sujud kepada Adam setelah Adam diajarkan nama-nama: “Dan Dia mengajarkan kepada
Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Malaikat dan
berfirman: ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu, jika kamu memang
orang-orang yang benar’. Mereka menjawab: ‘Maha suci Engkau, tidak ada yang
kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Engkau Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. Al-Baqarah: 31-32).
filsafat
Yunani itu lahir seiring dengan perkembangan ilmu di dunia Islam, kemudian
filsafat menjadi basis perkembangan ilmu. Dan ilmu berkembang justru ada di
wilayah Islam tidak di barat. Barat berkembang setelah ilmu terpisah antara
Wahyu dan akal .Basisnya ilmu adalah akal dan rasio. Yang merupakan basis dari
perkembangan ilmu. filsafat tidak akan muncul tanpa akal. Sehingga filsafat
memunculkan berbagai ilmu seperti ilmu psikologi, ilmu biologi dan sebagainya.
2.3
HubunganFilsafat dengan Pancasila
Ada keterkaitan antara Pancasila dan
filsafat ,bahwa Pancasila adalah hasil dari sebuah perenungan dan hasil dari
sebuah Pemikiran yang sangat mendalam. Kita mengenal Pancasila sudah dari SD,
SMP dan bahkan SMA melalui pelajaran PPKN.Dan sebaiknya apa ini masih harus
dipahami?.
2.3.1 Proses Terciptanya Pancasila
Bila
ditinjau dari masalah sosiologis pada zaman penjajahan, kita ingin mendirikan
suatu negara dengan wujud wilayah
nusantara yang ternyata Indonesia pada saat itu dari Aceh sampai Papua sangat
amat beragam dan sangat amat luas secara geografis. Dan juga penduduknya
macam-macam yang terdiri dari sekian ribu suku budaya yang saling berbeda satu
sama lain. Bahkan bukan hanya budaya juga meliputi bahasa pakaian akan fisiknya
pun juga berbeda. Ada yang mirip China, ada yang mirip orang Melayu,bahkan yang
mirip dengan orang Afrika. Perbedaan-perbedaan Inilah yang harus disatukan.
Sebagai
contoh kecil saja di wilayah provinsi Bengkulu. Di Bengkulu terdapat banyak
Kabupaten yaitu Bengkulu Selatan,
Kabupaten Manna, Bengkulu Utara dan sebagainya di provinsi Bengkulu. Orang yang
tinggal di berbagai kabupaten tersebut memiliki identitasnya tersendiri, mereka
tidak disebut sebagai orang Bengkulu Bahkan mereka ingin disebut sebagai orang
yang berasal dari daerah kabupatennya sendiri. Bahasapun juga berbeda-beda
antara 1 kabupaten dengan kabupaten lain walaupun dalam ruang lingkup provinsi
bengkulu . Ini menunjukkan bahwa bengkulu yang provinsinya sangat kecil saja memiliki
bermacam-macam suku ,bahasa dan budayanya. Ternyata hanya dalam konteks satu
provinsi sangat sulit untuk disatukan. Begitu juga sama sulitnya dengan
mempersatukan suatu wilayah dengan wilayah lain, suatu suku dengan suku lain.
Maka
dari banyaknya perbedaan itu timbul lah berbagai macam persoalan atau
problematika yang hadir dalam menyatukan Indonesia. Yang pertama yaitu
perbedaan bahasa, suku antar masyarakat yang ada di Indonesia.contoh kecil saja
yang ada di dalam kotak bengkulu. Kemudianperbedaan bentuk fisik ,ya itu bentuk
wajah ,postur tubuh dan sebagainya karena ada yang berpostur tubuh seperti
orang mongoloid dan juga ada yang berposturtubuh seperti orang Afrika.Dan
bermacam-macam lagi yang lainnya. Perbedaan ini kan dimiliki tidak oleh 10, 20
atau ratusan suku saja, bahkan dimunculkan dari ribuan suku yang ada di
Indonesia.
Yang
kedua yang paling krusial adalah keyakinan religius yang berbeda. Seluruh agama
besar di dunia ada di Indonesia mulai dari Islam,Kristen,Hindu,Budhaserta Kong
hu cu. Serta juga meliputi keyakinan- keyakinan lokal yang diyakini oleh
masing-masing suku. Kondisi& kondisi inilah yang membuat Indonesia terlihat
sangat sulit untuk disatukan yang dibedakan dari suku, agama, bahasa, serta
bentuk fisik orang orang nya. Sementara kita ingin bersatu menjadi sebuah
negara. Maka timbullah pertanyaan apakah mungkin Indonesia menjadi sebuah
negara dengan perbedaan-perbedaan yang dimilikinya?. Lalu untuk mewujudkan
negara kesatuan ,hal apa yang harus mendasari nya? Negara-negara asing berpendapat
bahwa Indonesia pada waktu itu tidak mungkin dapat bersatu, karena terlalu
beragam masyarakat yang ada ataudisebut multikultural. Sementara pada saat itu
,tepatnya pada masa penjajahan jepang waktu sangat sempit sehingga sesegera
mungkin harus berdiri negara Indonesia .
Situasi
seperti itulah yang dihadapi para pemuda-pemuda bangsa Indonesia pada masa
penjajahan. Suasana pada waktu itu ingin merdeka,karena posisinya Indonesia
sudah sangat lama dijajah.Penjajahan belanda di Indonesia selama 350 tahun,
maka timbul lah sebuah pertanyaan mengapa dengan rentan waktu yang begitu lama
selama itu tidak muncul sebuah pemberontakan mengapa mereka tidak memberontak
dari awal saja?. Dahulu ada persepsi bahwa penjajah itu terkesan bengis, kasar
,dan sangat sadis. Ini merupakan persepsi yang sangat keliru. Karena pada
faktanya Belanda datang ke Indonesia dengan etika yang sangat amat baik ,
belanda datang ke Indonesia dengan citra yang sangat amat baik. datang kemudian
membangun sekolah ,membangun rel kereta api ,membangun semua
fasilitas-fasilitas terkesan yang sangat amat baik di mata duduk lokal pada
saat itu. Hal yang membuat masyarakat Indonesia selama 350 tahun sebenarnya
tidak sadar bahwa mereka sedang dijajah oleh belanda.
Lalu
siapa yang pertama kali menyadari bahwa Indonesia sedang dalam kondisi dijajah?
Yaitu adalah anak-anak atau pemuda-pemuda yang sedang di sekolahkan oleh
Belanda sendiri di sekolah yang telah mereka dirikan di Indonesia. Barulah dari
hasil sekolah tersebut terjadi kontak ilmu sehingga tersadar bahwa penduduk lokal sedang dalam
kondisi dijajah. Jadi yang pertama kali menyadari hal ini adalah para pemuda
terdidik. Kemudian muncullah komitmen bahwa kami ingin merdeka. Sehingga mulai
bermunculan berbagai organisasi- organisasi yang didirikan oleh pemuda di
berbagai daerah, sehingga terwujudlah dengan “ “ “Sumpah Pemuda” sebagai basis
pertamanya. Yang mengakibatkan mulai terpupuk lah rasa bahwa harus didirikannya
sebuah negara yang merdeka.
Jadi
inilah peranan ilmu dan peranan akal dalam berdirinya sebuah negara Indonesia
dengan dasar falsafahnya adalah Pancasila . Jadi dalam menetapkan suatu
Pancasila bukan soal perlawanan menggunakan bambu runcing namun dengan
menggunakan akal-akal pikirannya sangat mendalam dari para pemuda. Salah satu pemuda
yang intensif dalam memikirkan persatuan, adalah BungKarno. Karena
BungKarnodariJawa kemudian ia dibuang di luar Jawa, kemudian dipenjarakan di
luar Jawa. Sehingga dia paham betul dan sangat merasakan betul bagaimana
perbedaan-perbedaan yang ada di luar Jawa. Bung Karno akhirnya memikirkan bukan
sesaat tapi bertahun-tahun lamanya sampai sedalam-dalamnya dan sampai ke
akar-akarnya sampai ke hakekatnya. Pada saat itu Soekarno dalam kondisi sedang
ber-filsafat .
Kemudian
apa dasarfondasi bahwa Indonesia harus merdeka?. Bung Karno melihat bahwa
setelah ia keliling-keliling sehingga mengetahuikeberagaman suku-suku yang ada
di Indonesia. Akhirnya negara Indonesia dalam sidang BPUPKI,dengan gagasan yang
luar biasa Bung Karno mengungkapkan idenya yakni Pancasila sebagai fondasi
dasar untuk berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga masyarakat
Indonesia mampu dipersatukan hanya dalam tatanan filsafat.
Bung
Karno memikirkan bahwa apa dasar falsafah- nya Indonesia. Mengapa Indonesia
harus berpikir falsafah ?.Karena filsafat bersifat abstrak, umum,unik dan
universal. Sehingga walaupun masyarakat Indonesia itu berbeda-beda penduduknya
,berbeda sukunya, berbeda budayanya ,berbeda bahasa dari Aceh sampai Papua,
maka yang dilihat adalah hakekatnya, yang terdapat nilai abstrak nya. Sehingga
muncullah sesuatu persamaan dari masyarakat Aceh hingga Papuayakni:
1.
Sama-sama manusia, sehingga hakekatnya adalah unsur kemanusiaan.
2.
Sama-sama mengakui dan meyakini adanya tuhan.
Jadi
menurut BungKarno, yang bisa menyatukan bangsa Indonesia adalah filsafat. Basis
nya adalah filsafat Pancasila yang memuat nilai ketuhanan ,nilai kemanusiaan
,persatuan ,kerakyatan dan keadilan. Sehingga darisekian banyak keberagaman
yang menjadi tantangan pada saat itu mampu dipersatukan oleh Pancasila. Yang
tadinya berbeda suku , berbeda agama, dan berbeda budaya menjadi larut dan
terintegrasi oleh Pancasila. Sehingga tidak ada satu pun nilai Pancasila yang
tidak diakui oleh keyakinan suku dan agama yang ada di masyarakat Indonesia . Sehingga
Dasar falsafah Pancasila dijadikan
fondasi, dan inilah NegaraKesatuanRepublikIndonesia.
2.4
PenerapanNilai-nilaiPancasila
Pancasila merupakan suatu ideologi yang
dianut oleh negara Indonesia sebagai pandangan dan pedoman bagi bangsa
Indonesia. Pancasila ini telah terbentuk sejak Indonesia merdeka yang disusun
oleh presiden pertama sekaligus proklamator negara Indonesia yaitu almarhum Ir.
Soekarno.
Pancasila sendiri berasal dari bahasa
sanskerta yaitu “panca” yang dalam bahasa Indonesia bermakna 5 (lima) dan
“syila” yang bermakna batu sendi / alas / dasar, dari dua kata itulah Pancasila
tersusun. Pancasila memiliki arti lima dasar yaitu meliputi:
1.
Ketuhanan
Yang Maha Esa
2.
Kemanusiaan
yang adil dan beradab
3.
Persatuan
Indonesia
4.
Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila pertama kali dikemukakan sebagai
falsafah negara oleh Prof. Notonegoro dari Universitas Gadjah Mada. Ia
berpendapat bahwa Pancasila memuat nilai Epistemologis, nilaiaksiologis, dan
nilai Ontologis.Epistemologi adalah ilmu yang membahas
tentang teori, sedangkan Aksiologi adalah kajian
tentang nilai ilmu pengetahuan. Ontologi adalah bagian
filsafat yang paling umum, atau merupakan bagian dari metafisika, dan
metafisika merupakan salah satu bab dari filsafat.Sehingga dari ketiga nilai
tersebut maka Pancasila digambarkan berwujud “Hierarkis Piramida” Artinya bahwa
nilai-nilai Pancasila saling terintegrasi, dalam artian saling terikat.
· Nilai Ketuhanan
menjiwai dan mendasari nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan, nilai Kerakyatan, dan nilai Keadilan.
· Nilai
Kemanusiaan dijiwai dan didasari oleh nilai Ketuhanan yang mendasari nilai
Persatuan, nilai Kerakyatan, dan nilai Keadilan.
· Nilai Persatuan dijiwai
dan didasari oleh nilai Ketuhanan dan nilai Kemanusiaan yang mendasari nilai
Kerakyatan dan nilai Keadilan
· Nilai
Kerakyatan dijiwai dan didasari oleh
nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, dan nilai Persatuan yang mendasari nilai
Keadilan.
· Nilai Keadilan
dijiwai dan didasari oleh nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan,
dan nilai Kerakyatan.
2.4.1
Sila Ketuhanan
kita
harus paham bahwa manusia dan tuhan itu sangat berbeda. Tuhan bersifat Mutlak
dan manusia bersifat Nisbih.Tuhan tidak terikat oleh ruang dan waktu sementara
manusia sangat terbatas oleh ruang dan waktu. Mungkin tidak manusia menjangkau
kebenaran yang hakiki tentang mutlak? Tidak mungkin. Kamu tidak mungkin yang
Nisbih mampu menjelaskan yang Mutlak. Konsekuensinya apa dalam konteks
ketuhanan, tidak pantas ada manusia yang mengklaim dirinya paling benar , atau
ada kelompok yang menyatakan bahwa merekalah yang paling benar.
Sebagai
contoh dikisahkan ada tiga orang buta yang mencoba untuk mendeskripsikan wujud
dari seekor gajah yang besar. Orang buta pertama meraba belalai gajah, kemudian
orang kedua meraba telinga gajah, dan yang ketiga hanya dapat meraba ekor
gajah. Kemudian orang pertama menyatakan bahwa gajah itu bentuknya panjang dan
besar . orang kedua berpendapat bahwa gajah itu bentuknya tipis dan lebar,
sementara orang ketiga berpendapat bahwa gajah itu bentuknya kecil dan panjang.
Semuanya memperoleh sebagian kebenaran
tentang gajah . namun kebenaran yang
tercipta yaitu golongan yang pertama ,kedua ,dan ketiga yang berupa sebagian
kecil saja. Namun apabila dari ketika orang itu menyatakan secara mutlak bahwa
gajah adalah dengan bentuk belalai ,dengan bentuk telinga gajah ,adalah yang
bentuknya ekor saja, ini merupakan pendapat yang salah .
Sehingga
dalam konteks kehidupan beragama , bagi seluruh manusia di dunia artinya kita
harus saling menghormati pendapat - pendapat orang lain. Dan tidak boleh
menyatakanbahwa kelompok merekalah yang paling benar. Sehingga konsep tuhan
sendiri, masing-masing agama masing-masing kepercayaan akan berbeda, dan harus
saling menghargai. Hal inilah yang kemudian diwadahi dalamsila pertama
Pancasila.
2.4.2 Sila
Kemanusiaan
Apa
hubungannya manusia dengan tuhan?. Dikatakan bahwa manusia merupakan makhluk
yang paling istimewa antara makhluk lain ciptaan Allah SWT. Namun apa
keistimewaan manusia di antara makhluk lainnya? Yang diberikan kepada manusia
dan tidak diberikan kepada makhluk-makhluk lain? Manusia diberikan oleh tuhan
adalah kebebasan, Bebas secara sadar melakukan tindakan-tindakan apa yang ia
hendaki.
Sebagai
contoh misalnya tempat beberapa gerombolan kambing. Selagi musim kering mereka
sangat susah dalam mencari makanan. Sementara kita mempunyai rumput subur yang tumbuh di pekarangan rumah kita.
Ketika kambing melihat ke arah rumput rumah kita, kira-kira apa yang dilakukan
oleh kambing? Tentu saja ia akan makan rumput itu. Sudah makan dia kan langsung
pergi dan meninggalkan tempat itu. Dengan demikian kambing juga memiliki
kebebasan. Namun apa bedanya kebebasan yang dimiliki oleh hewan dengan manusia?
Sebenarnya
sebagai contoh kambing itu tidak diberi kebebasan selayaknya manusia. Mereka
terikat oleh instingtual hewan . Ketika mereka merasa lapar, mereka akan makan.
Manusia ketika mereka merasa lapar instingnya akan bertindak untuk makan. Namun
di suatu keadaan tertentu misalnya sedang berpuasa manusia akan menahan rasa
lapar nya untuk tidak makan walaupun insting ya mengharuskan iya untuk makan.
Manusia akan menahan waktunya magrib tiba untuk makan. Artinya apa? Bahwa
manusia tidak terikat oleh apapun, tidak terikat oleh insting ya. Karena
manusia makhluk yang bebas. Artinya secara sadar menentukan mana yang baik ke
mana yang buruk. Setiap manusia dihadapkan dengan berbagai pilihan, karena
manusia merupakan makhluk tuhan yang diberikebebasan..
Dalam
konteks Islam apakah Allah menghendaki seluruh umat nya yang ada di dunia masuk
dalam agama Islam? Yakinlah bahwa Allah tidak memaksa seluruh manusia menjadi
muslim Beriman dan bertaqwa kepada Nya. Artinya Allah SWT saja memberi
kebebasan kepada manusia untuk memilih..
Dalam
konsep Islam, hal seperti apa yang dikatakan baik dan mana yang buruk? Allah
dengan segala kebaikannya memberikan rambu-rambu melalui alquran yang
diturunkan melalui nabi MuhammadSAW. Alquran adalah pembeda mana yang baik dan
mana yang buruk, sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sehingga apabila
manusia melakukan hal-hal yang baik, maka akan dibantu oleh malaikat. Sementara
pilihan yang ternyata merupakan hal buruk dibantu oleh setan. Manusia secara
sadar bebas memilih ingin melakukan hal yang baik atau halim buruk , harus
diberikan pertanggung jawaban sebagai konsekuensi pilihannya. Agar mampu
memilih mana yang baik dan mana yang buruk, maka manusia dibekali dengan
instrumen yang namanya adalah akal. Adalah sebuah alat atau instrumen untuk
dikembangkan untuk mampu membedakan perbuatan mana yang baik dan mana yang
buruk. Sehingga akal menjadi dasar dalam perkembangan ilmu, Jadi beragama pun
harus berilmu. Sehingga tuhan menyatakan bahwa tidak ada agama bagi orang yang
tidak berilmu.
Islam
berkembang dengan ilmu. Dan ilmu disimbolkan dengan pena. wajib hukumnya mencari ilmu bagi muslim dan
Muslimah mulai dari awal penciptaannya sampai liang lahat. Tidak harus ilmu
agama saja, namun juga mencukupi seluruh ilmu yang ada di dunia. Karena alam
semesta ini merupakan ciptaan tuhan yang harus diteliti dandi observasi
sehingga menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat.
Di
dalam agama Islam saja banyak terdapat kelompok-kelompok mengklaim bahwa diri
makalah yang paling benar. Sebagai contoh pada Muslimah yang tidak memakai
kerudung, kemudian di hujat beramai-ramai bahwa dia tidak menutup aurat maka
dia salah. Sementara pada kelompok lain yang mengatakan bahwa percuma dia
berhijab tetapi tidak syar'i maka iya akan masuk neraka. Ada lagi yang
berpendapat bahwa mereka sudah benar telah memakai jilbab syar'i yang menutupi
segala aurat kecuali wajah. Tetapi ada juga kelompok lain yang berpendapat
bahwa menutup wajah hukumnya adalah wajib apabila tidak maka akan masuk neraka.
Dan ada kelompok lain yang berpendapat bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat
termasuk juga suaranya. Kejadian seperti ini merupakan bentuk in toleran antar
sesama.
Walaupun
manusia memang diberi kebebasan namun dalam kehidupan kenyataannya manusia dibatasi oleh sia manusia lainnya. Sehingga
kebebasan nya dibatasi oleh kebebasan orang lain sehingga mengharuskan adanya
norma. Seperti contoh norma agama, norma hukum, adat istiadat dan norma moral.
Norma adalah ukuran tentang baik buruknya perilaku manusia berdasarkan aturan agama, adat istiadat, hukum, dan kemanusiaan.
Contoh
dibidang norma moral, misalnya andi adalah seorang mahasiswa teladan IPK nya tinggi sehingga dapat beasiswa. Tapi
di sisi lain andi itu sangat pelit , egois , dan mau menang sendiri serta
curang. Maka timbul lah sebuah pertanyaan apakah andi sebagai mahasiswa ,
merupakan mahasiswa yang baik atau buruk? Bila dilihat sebagai mahasiswa a andi
adalah mahasiswa yang baik, karena pintar dan berprestasi. Namun bila dilihat
dari kemanusiaan andi adalah mahasiswa yang buruk, ini merupakan alasan moral,
karena pelit, egois , dan mau menang sendiri serta curang. Artinya kebebasan
manusia dibatasi dengan kebebasan manusia lainnya sehingga menimbulkan norma.
Sehingga
pada hakekatnya, sila ke-2 ( kemanusiaan yang adil dan beradab) mengandung
nilai-nilai kemanusiaan antara lain:
· Pengakuan
terhadap adanya martabat manusia;
· Perlakuan yang
adil terhadap martabat manusia;
· Pengertian
manusia yang beradab memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan sehingga
jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan. Sehingga tumbuh nilai saling
menyayangi dan mengasihi antar sesama serta menghormati nilai- nilai hidup
setiap orang.
Nilai-nilai ini
untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak dasar manusia. Pancasila
menghargai konsep kemanusiaan dan mendasari nilai Ketuhanan. Kita sebagai
bangsa Indonesia harus memperjuangkan terciptanya nilai-nilai Ketuhanan dan
Kemanusiaan.
2.4.3 Sila
Persatuan
Pada
hakekatnya, Sila ke-3 ( Persatuan Indonesia),mengandung nilai-nilai sebagai
berikut:
· Persatuan
Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
· Bangsa Indonesia
adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia dan memiliki
satu tekad yang sama dalam pencapaian cita-cita.
· Pengakuan
terhadap “Ke-Bhineka Tunggal Ika-an” suku Bangsa (etis) dan kebudayaan Bangsa
(berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan
Bangsa.
Pasal
ini bertujuan menciptakan nilai-nilai persatuan dan persatuan sehingga mencegah
terjadinya konflik perpecahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tidak
akan terjadi.
2.4.4 Sila
kerakyatan
Pada
hakekatnya, Sila Ke -4 ( Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan)mengandung Nilai-Nilaisebagai berikut:
· Kedaulatan
negara adalah ditangan rakyat.
· Pimpinan
kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang ditempuh melalui jalan musyawarah
dengan dilandasi akal sehat.
· Manusia
Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
· Musyawarah untuk
mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat.
Pasal
ini bertujuan mengembangkan nilai pemusyawarahan. Apabila setiap permasalahan
atau konflik diselesaikan dengan musyawarah maka akan semakin mengeratkan bangsa
dan tidak akan terjadi konflik di dalam Negara yang berkepanjangan.
2.4.5 Sila
Keadilan
Di
sila ke-5 puncaknya adalah keadilan sosial. Inilah yang harus diperjuangkan
negara Indonesia. Karena faktanya Terjadi ketidakadilan sosial yang luar biasa.
Contoh konkretnya adalah dalam konteks bermasyarakat. Orang miskin dan yang
kaya sangat jauh perbedaannya. Yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan
semakin miskin. Sehingga di satu sisi terjadi proses pemiskinan dan di Sisi
Lainnya terjadi proses pengkayaan .
Di
Indonesia banyak sekali masyarakat yang sudah lama bertempat tinggal di suatu
daerah ,diusir dari lahan tempat tinggalnya karena akan dibangun sebuah lahan
perkebunan yang luas. Mereka yang bertempat tinggal di sana tidak dapat
melawan, karena ketika ditanya Apakah mereka memiliki sertifikat tanah?, apakah
mereka memiliki izin membangun? Jawabannya tidak. Mereka beralasan bahwa lahan
yang ia tempati saat ini merupakan warisan dari nenek moyangnya. Yang pada
zaman dahulu mereka bebas bertempat tinggal di mana saja tanpa harus memiliki
sertifikat tanah ataupun sertifikat rumah. Akhirnya rumah mereka digusur dan
semakin Jatuh Miskin, sementara lahan perkebunan telah dibangun dan yang
memilikinya akan semakin kaya. Ini menunjukkan bahwa tatanan masyarakat, sosial
dan ekonomi di negara Indonesia belum terwujudnya keadilan sosial.
Dalam
pemerintahan presiden Jokowi ada moratorium tentang perkebunan. Tidak boleh
lagi atau tidak diizinkan lagi perusahaan besar membangun perkebunan di lahan
yang telah terdapat tempat tinggal masyarakat, dalam artian menggusur lahan
mereka untuk dijadikan perkebunan. Kemudian masyarakat tadi secara wajib
diharuskan atau diusahakan lahan-lahan nya punya sertifikat secara gratis.
Sehingga apabila masyarakat ini sudah memiliki sertifikat tanah dan sertifikat
rumah, tidak bisa lagi diusir untuk diambil hanya oleh perusahaan besar.
Sehingga
pada hakekatnya Sila Ke-5 ( keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
mengandung nilai-nilai.:
· Perwujudan
keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh
rakyat Indonesia dengan tidak memandang Suku, Agama, Ras dan golongan.
· Keadilan dalam
kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang Ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial, Kebudayaan dan Pertahanan/ keamanan nasional (Ipoleksosbudhankamnas).
· Cita-cita
masyarakat adil dan makmur material dan spiritual yang merata bagi seluruh
rakyat Indonesia.
· Keseimbangan
antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Pancasila
merupakan dasar falsafah negara Indonesia. Pancasila sebagai filsafat untuk
fondasi berdirinya Negara Indonesia.
Filsafat berlandaskan pada akal. Filsafat disebut juga sebagai Mother Of
Science. Ilmu pengetahuan dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif.
Manusia harus diimbangi dengan moralitas spiritual dalam memiliki ilmu
pengetahuan. Untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang ideal, kita harus
menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari agar terciptanya tatanan masyarakat yang sejahtera tanpa
adanya perpecahan.
3.2.
Saran
Demikianlah hasil makalah saya mengenai
pancasila. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Materi perkuliahan
Pancasila pada tanggal 3 September 2019.
Materi perkuliahan
Pancasila pada tanggal 10 September
2019.
Materi perkuliahan
Pancasila pada tanggal 17 September 2019.
Materi perkuliahan
Pancasila pada tanggal 1 Oktober 2019.
Materi perkuliahan
Pancasila pada tanggal 8 Oktober 2019.
Journal.Uin
Alaudin.( 2013). Ontologi, Epistemologi , dan Aksiologi. Diakses pada 20
Oktober 2019, darihttps://www.google.com/search?q=pengertian+nilai+ontologis%2C+epistemologi+%2Caksiologis&oq=pengertian&aqs=chrome.0.35i39j69i57j35i39j0.4449j0j7&client=ms-android-xiaomi&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8
DOCPLAYER.
(2017).Perkembangan Ilmu Filsafat Pada Zaman Yunani Kuno. Diakses pada 20
Oktober 2019 ,darihttps://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-android-xiaomi&sxsrf=ACYBGNThlTCYCckWelm0pOxPwAfWuNWpbw%3A1571589325456&ei=zYysXbK8G8yFvQT52ZTwBw&q=perkembangan+filsafat+yunani+kuno+pdf&oq=&gs_l=mobile-gws-wiz-serp.1.3.35i362i39l8.0.0..60934...2.0..0.0.0.......0....1.......8.LzGqsYQVMVI
Zainuddin. (12
November 2013). Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Filsafat Islam. Diakses
pada 20 Oktober 2019, dari https://www.google.com/search?q=perkembangan+filsafat+islam+kuno+pdf&oq=perk&aqs=chrome.1.69i59j35i39j69i57j0j69i60l2.2644j0j9&client=ms-android-xiaomi&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8
Sinal,Mohamad .,2017, Pancasila : Konsensus
Negara –Bangsa Indonesia ,Madani ,Malang
Comments
Post a Comment